Layanan
Manajemen tingkat (SLM) untuk memastikan bahwa layanan sepenuhnya menyelaraskan
dengan kebutuhan bisnis dan memenuhi persyaratan pelanggan fungsi, ketersediaan
dan kinerja. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tingkat layanan negogiasi
dan setuju dengan pelanggan dan semua layanan disampaikan ke tingkat layanan
yang telah disetujui yang didefinisikan di dalam indikator kinerja yang telah
disepakati. SLM pelayan dari
hubungan antara penyedia layanan teknologi informasi dan pelanggan dan
bertanggung jawab kepada pengguna untuk layanan disampaikan.
Kegiatan pokok
dari SLM adalah:
- mengembangkan dan bernegosiasi SLA dengan pelanggan;
- menjamin SLA didukung oleh internal (OLAs) dan eksternal (UCs) perjanjian yang mendukung pencapaian tingkat layanan yang telah disetujui;
- bertindak sebagai jembatan antara penyedia layanan teknologi informasi dan bisnis;
- untuk mengelola dan memelihara hubungan positif, konstruktif dengan pelanggan. Sebagai antarmuka utama antara teknologi informasi dan bisnis, itu harus tetap up to date dengan semua perkembangan yang relevan.
Service
Level Management
Service Level Management, Apakah itu perlu?
Bagi yang kerja di bagian IT di suatu perusahaan dan
terutama yang sering berhubungan dengan vendor atau perusahaan system
integrator, kata service level pasti sudah tidak asing lagi atau kata
lengkapnya yaitu service level management (SLM).Dewasa ini, eBusiness (tidak
terbatas cuma e-commerce saja), membuat lahan kesempatan bagi industri IT dan
business itu sendiri tapi pada saat sama juga menemui berbagai hambatan. Salah
satunya yaitu bagaimana IT memenuhi service level seperti yang diminta oleh
user/pengguna dan customer/pelanggan. Definisi SLM itu adalah kontrak antara IT
dan pengguna untuk memenuhi performa tertentu. Pemetaan (mapping) antara
teknologi melalui service atau pelayanan dengan performa seperti yang
diharapkan oleh pengguna dan pelanggan.
Supplier
Management
A. Definisi manajemen pemasok
Dalam definisi operasional pengertian rantai pasok
terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu berikut ini.
- Manajemen Rantai Pasok adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer, distributor, retailer, dan customer.
- Manajemen Rantai Pasok mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya.
- Manajemen Rantai Pasok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan.
Di samping itu, perlu juga diketahui berbagai sifat
pergerakan rantai pasok untuk berbagai persediaan. Maksud dari persediaan
adalah beberapa jenis barang yang disimpan di gudang yang mempunyai sifat
pergerakan yang agak berbeda satu sama lain sehingga panjang-pendeknya rantai
pasok juga berbeda tergantung dari metode pemenuhan bahan baku maupun metode
inventory yang dipilih oleh pelaku bisnisnya.
Terdapat beberapa jenis persediaan, yaitu sebagai
berikut.
1) Bahan baku
(raw materials).
2) Barang
setengah jadi (work in process product).
3) Barang
komoditas (commodity).
4) Barang proyek.
Proses-proses bisnis inti manajemen rantai pasok meliputi
berikut ini.
Ø Customer Relationship Management (CRM).
Ø Customer Service Management (CSM).
Ø Demand Management.
Ø Customer Demand Fulfillment.
Ø Manufacturing Flow Management.
Ø Procurement.
Ø Pengembangan Produk dan Komersialisasi.
Ø Retur.
Ø Customer Relationship Management (CRM).
Ø Customer Service Management (CSM).
Ø Demand Management.
Ø Customer Demand Fulfillment.
Ø Manufacturing Flow Management.
Ø Procurement.
Ø Pengembangan Produk dan Komersialisasi.
Ø Retur.
B. Kinerja Manajemen Rantai Pemasok
Mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, yang
harus diketahui pertama-tama adalah gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai
seluruh mata rantai yang ada. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam
pengelolaan rantai pasok adalah sebagai berikut.
a) Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage
Objectives).
b) Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer
Buying Behavior).
c) Tipe Distribusi.
d) Distribusi intensif.
e) Distribusi selektif.
f) Distribusi eksklusif.
Tujuan dari pengukuran kinerja adalah:
- Untuk menciptakan proses penyampaian (delivery) secara fisik (barang mengalir dengan lancar dan persediaan tidak terlalu tinggi).
- Melakukan stream lining information flow (adanya aliran informasi di antara tiap-tiap channel).
- Cash flow yang baik pada setiap channel dalam rantai pasok.
Capacity
Management
Apa itu Capacity Management? – Capacity Management adalah
gabungan antara Capacity Planning dengan Performance Management. Terkadang
hanya mempermasalahkan atau membicarakan hanya mengenai Capacity Planning,
apakah Anda sering mendengar pertanyaan: “Apakah di perusahaan Anda sudah
dilakukan Capacity Planning?”. Seolah-olah Capacity Planning adalah berdiri
sendiri, padahal seharusnya berlaku ketentuan bahwa Capacity Planning akan
berhasil dilakukan secara optimal jika disertai dengan kegiatan Performance
Management.
Availability
Management
Availability Management bertujuan untuk mendefinisikan, menganalisa, merencanakan, mengukur, dan meningkatkan
semua aspek layanan TI. Availability management bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua infrastruktur TI, proses, alat, peran dll sesuai untuk
target ketersediaan setuju .