Fungsi Keluarga dan Jenis Interaksi Sosial




Fungsi Keluarga

Dalam hal melaksanakan fungsi sosial kemasyarakatan, lembaga keluarga memiliki peranan penting untuk memperoleh pengakuan eksistensinya dari masyarakat. Artinya, keluarga berfungsi baik bagi kelangsungan keluarganya sendiri, maupun secara kemasyarakatan. Pada dasarnya, lembaga keluarga memiliki fungsi pengaturan hubungan biologis, reproduksi, sosialisasi, afeksi, ekonomi, kontrol, proteksipenentu kedudukan dan status, dan fungsi perlindungan.
 Masing-masing fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Fungsi Keluarga Menurut Effendi (1998) 
a) Fungsi Pengaturan Hubungan Biologis
Dalam fungsi pengaturan hubungan biologis, manusia mempunyai kelebihan dengan binatang dalam hal daya nalar, budi, serta hati nurani, yang mendorong manusia tidak saja berjalan berdasarkan pada insting atau kebutuhan mendesak sesaat belaka. Masyarakat menganggap hubungan biologis itu sah apabila dua orang yang berlainan jenis tersebut telah menjadi suami-istri secara resmi.
b) Fungsi Reproduksi
Bukanlah suatu hal yang naif apabila keluarga ditinjau dari fungsi seksualnya memiliki peranan dalam melanjutkan keturunan. Apabila fungsi seksualnya tidak berjalan, maka tidak akan terbentuk keluarga yang normal, dalam arti tidak dapat meneruskan keturunan. Meskipun dapat ditempuh dengan cara mengadopsi, namun makna yang sesungguhnya akan tetap lain seperti halnya mereka yang dapat melanjutkan keturunan.
c) Fungsi Sosialisasi
Berdasarkan fungsi ini, keluarga adalah tempat untuk membesarkan anak secara normal dan wajar. Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga harus menjadi sarana bagi terjadinya proses sosialisasi yang sempurna, sehingga anak dapat berperilaku normal sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat. Apabila masa anak yang sedang mengalami proses sosialisasi tidak diperhatikan dengan baik, maka akan ada kecenderungan bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang menyimpang atau tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang seharusnya. Dampaknya, anak tidak memiliki kepribadian sebagaimana yangsesungguhnya diharapkan oleh keluarga.
d) Fungsi Afeksi
Yang dimaksud dengan fungsi afeksi adaslah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat dalam keluarga kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian anak
Lembaga keluarga memiliki fungsi afeksi dalam rangka memenuhi kebutuhan rohaniah anggota keluarga. Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Kebutuhan jasmaniah dapat berupa hal-hal yang bersifat materiil. Sedangkan kebutuhan rohaniah dapat berupa hal-hal yang menyangkut psikologis atau kejiwaan, dan yang utama adalah kebutuhan spiritual. Sebagai suatu keluarga, maka perlu ditimbulkan rasa kasih sayang terhadap anggota keluarga lainnya. Jika anak terlahir karena adanya cinta kasih antara suami dan istri, maka setelah ia lahir juga membutuhkan kasih sayang orang tuanya. Fungsi afeksi inilah yang nantinya menumbuhkan perasaan saling menyayangi antara suami dan istri, anak terhadap orang tua, dan sebaliknya, juga kasih sayang kakak dan adik. Fungsi inilah yang betul-betul dibutuhkan oleh setiap anggota keluarga untuk dapat menjalani hidup dengan normal.
e) Fungsi Ekonomi
Dalam lembaga keluarga, kegiatan kesehariannya tidak akan terlepas dari kegiatan-kegiatan ekonomi. Setelah terbentuk suatu lembaga melalui perkawinan, maka untuk mempertahankan kehidupannya keluarga harus mampu melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Dalam kegiatan ekonomi, siklusnya tidak dapat dilepaskan dari masalah produksi, distribusi, dan konsumsi. Apabila perilaku konsumsinya tidak sebanding atau lebih besar dari usaha produksinya, maka akan terjadi ketimpangan, dimana keluarga tidak akan memiliki sistem ekonomi yang kokoh. Normalnya, adanya keseimbangan antara produksi, distribusi, dan konsumsi. Perihal kegiatan ekonomi, biasanya terdapat pembagian tugas yang jelas pada setiap anggota keluarga. Hal ini dapat kita lihat secara nyata dalam masyarakat pertanian, dimana sekeluarga orang tua dan anak bekerja bersama dalam mengolah pertanian dengan jenis pekerjaan yang disesuaikan. Ini menunjukkan bahwa sistem produksi berjalan dengan baik dan nantinya seluruh anggota keluarga pula yang mengkonsumsinya atau menikmati hasilnya.
f) Fungsi Pengawasan/Kontrol
Lembaga keluarga harus mampu menjalankan fungsi pengawasan terhadap perilaku seluruh anggota keluarga. Pengawasan ini sangat penting mengingat dalam lembaga keluarga selalu tumbuh permasalahanpermasalahan atau dinamika keluarga yang apabila tidak ada kontrol sosial maka dampaknya akan fatal. Orang tua harus mengawasi perilaku dan perkembangan anaknya. Suami dengan istri atau sebaliknya juga harus saling mengontrol, bahkan anak terhadap orang tua juga harus saling mengontrol agar tidak terjadi penyimpangan keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
g) Fungsi Proteksi
Lembaga keluarga memiliki fungsi proteksi terhadap kehidupan anak-anak sebagai individu. Orang tua harus mampu memberi rasa aman serta nyaman terhadap anak-anaknya. Anak akan merasa tenang lahir dan batinnya jika orang tua mampu menciptakan suasana aman. Dalam situasi yang aman, orang tua harus mampu memberikan arahan yang baik bagi masa depan anak-anaknya. Peranan keluarga dalam menentukan masa depan anak sangat besar, mengingat keluargalah yang menanggung risiko kebaikan dan keburukan atas dampaknya.
h) Fungsi Penentu Kedudukan dan Status
Dalam hal fungsi penentu kedudukan atau status, setiap orang memiliki status dalam kehidupan bermasyarakat. Kepemilikan status diperoleh berdasarkan bawaan (ascribed status), dimana kedudukan ini diwariskan secara turun-temurun. Kemampuan anak untuk mengejar kedudukan berdasarkan prestasinya tidak akan terlepas dari bantuan orang lain, dalam hal ini adalah keluarga. Kemampuan anak untuk meraih prestasi dalam kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh tuntutan dasar yang didapatnya di dalam keluarga.
Cara memperoleh status :
Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya : Seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb.
Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir. Seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. 
i) Fungsi Perlindungan
Fungsi perlindungan diberikan keluarga tidak saja berupa perlindungan fisik saja, melainkan juga secara psikis. Fungsi perlindungan dari keluarga hanya akan terasa apabila dalam keluarga merasakan hal yang sama di dalam rumah, yaitu rasa tenteram dan damai, hal ini dapat diberikan apabila suasana keluarga penuh dengan suasana kasih sayang dan harmonis dalam keluarga.
j) . Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat.
Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
                Seiring perubahan dan perkembangan masyarakat yang disebabkan oleh adanya industrialisasi dan modernisasi, fungsi keluarga mengalami pergeseran-pergeseran dalam peranannya. Pergeseran fungsi keluarga terdapat dalam fungsi keluarga sebagai berikut.
1) Fungsi Pendidikan
Pada fungsi pendidikan, dahulu keluarga merupakan satu-satunya intisari pendidikan. Fungsi keluarga ini telah mengalami banyak perubahan. Secara informal, fungsi pendidikan keluarga masih tetap penting, namun secara formal, fungsi pendidikan sudah tergeser dengan adanya perkembangan dalam spesialisasi pendidikan.
2) Fungsi Rekreasi
Refleksi dari fungsi rekreasi, dahulu keluarga merupakan tempat rekreasi terhadap anggota-anggotanya, setelah disibukkan seharian dengan segala aktivitas. Dengan perubahan dan perkembangan masyarakat yang lebih kompleks, tergantikan oleh lembaga-lembaga yang lain, seperti gedung bioskop, panggung sirkus, night club, dan lain-lain. Pergeseran ini menurunkan keharmonisan hubungan antar-anggota keluarga dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
3) Fungsi Keagamaan
Dahulu keluarga merupakan pusat pendidikan upacara dan ibadah agama bagi para anggotanya, di samping peranan yang dilakukan oleh institusi agama. Proses sekularisasi dalam masyarakat dan merosotnya pengaruh institusi agama menimbulkan kemunduran fungsi keagamaan keluarga.
4) Fungsi Perlindungan
Dalam hal ini, keluarga berfungsi sebagai tempat perlindungan dan perawatan baik secara fisik maupun sosial. Sekarang pada sebagian masyarakat fungsi ini diambil alih oleh lembaga yang lain, seperti tempat perawatan anak-anak cacat tubuh dan mental, anak yatim piatu, anakanak nakal, orang lanjut usia, dan lain-lain.
5) Fungsi Sosial Budaya
Fungsi ini memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan, sehingga dalam hal ini diharapkan ayah dan ibu untuk dapat mengajarkan dan meneruskan tradisi, kebudayaan dan sistem nilai moral kepada anaknya.
6) Fungsi Cinta kasih
Hal ini berguna untuk memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya serta hubungan kekerabatan antar generasi, sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin. Cinta menjadi pengarah dari perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap yang bijaksana.
7) Fungsi Pembinaan Lingkungan
Memberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.
8) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.


Jenis-jenis Interaksi Sosial
Image result for interaksi sosial

1. interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya .
Contoh : berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap .

2. Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok :
menunjukkan kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
Contoh: Seorang guru sedang mengajar didepan muridnya .

3. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain .
Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain.




  

Kesimpulan: Jadi, keluarga dapat berperan penting dalam membentuk karakter seorang anak, jika dalam lingkungan keluarganya baik maka kepribadian anak tersebut akan baik juga, sebaliknya apabila lingkungan keluarga tidak baik, maka kepribadian anak tersebut bisa tidak baik. dan manusia itu merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari bantuan orang lain.

Sumber
Sumber

surya

No comments:

Post a Comment